Minggu, 18 Mei 2014


(ANATOMI IKAN)

Laporan

disusun untuk memenuhi tugas praktikum Biologi kelas XI
                                        hari, tanggal          :    Senin, 5 Mei 2014
                                        guru pendamping : Fajar Adinugraha, S.Pd





oleh
              1.     Davis / 4 / XI IPA
           2.    Florencia / 6 / XI IPA
           3.    Gilbert/9/XI IPA
           4.    Mary/19/XI IPA





SMA CITRA KASIH JAKARTA

2014

            I. Tujuan Percobaan
Menganalisa anatomi ikan mas

            II.Dasar Teori

Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam (Susanto,2007).

Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Susanto, 2007) sebagai berikut:

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Ostariophysi

Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Species : (Cyprinus carpio L ) 
Tubuh ikan mas digolongkan (3) tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono, 2000). Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang bebas. Selain itu system alat pencernaan ikan mas secara umum terdiri atas saluran pencernaan berturut-turut dari mulut hingga ke anus sebagai berikut:
1. Rongga mulut, di dalam rongga terdadat sebagai berikut 
a. Lidah yang melekat pada dasar mulut dan tidak dapat di gerakan
b. Kelenjar-kelenjar lendir, tetapi tidak terdapat kelenjar ludah.
c. Rahang dengan gigi-gigi kecil berbentuk kerucut.
2. Faring, yaitu pangkal tenggorokan yang tempatnya yang sesuai dengan tempat insang.
3. Kerongkongan yaitu kelanjutan faring yang terletak di belakang insang.
4. Lambung yaitu kelanjutan kerongkongan yang merupakan pembesaran dari usus.
5. Ususnya panjang dan berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat beberapa kelenjar pencernaan, antara lain:
a) Hati, terletak di bagian muka rongga badan meluas mengelilingi usus.
b) Pangkereas terletak dibagian lambung dan usus.
c) Jantung, terletak di dalam rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah insang dan di bungkus oleh selaput.
Disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem pernapasan ikan umumnya berupa insang (Bactiar,2002)
Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m diatas permukaan laut, dengan suhu 20 oC-25 oC pH air antara 7-8

Dari situs : Biologi dan Morfologi Ikan Mas (Cyprinus Carpio L). Online at http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/02/biologi-dan-morfologi-ikan-mascyprinus.html [Diakses tanggal 18 Mei 2014]

            III. Metode Penelitian
1)      Alat dan Bahan
Ø  Ikan mas (Cyprinus Caprio)
Ø  Alat Bedah
Ø  Papan Lilin
Ø  Alkohol
2)      Prosedur Kerja
Ø  Pertama kita mempersiapkan alat dan bahan yang kita butuhkan dalam percobaan ini
Ø  Setelah itu, kami membius ikannya dengan menusukkan Jarum bertangkai (ujung bengkok, tumpul) ke kepalanya.
Ø  Setelah ikan terbius, kami memulai pembedahan dengan memotong dari bagian anus dengan tujuan memisahkan daging dengan organ
Ø  Lalu kami memulai mengamati organ ikan tersebut.

            IV. Hasil pengamatan dan pembahasan
Berikut adalah hasil pengamatan yang di lakukan oleh penulis
  

 Sirip bagian analis


Sirip bagian caudalis


Sirip bagian dorsalis

 Sirip bagian pelvis


Anatomi dalam ikan :
1.       Gelembung renang
2.       Kantong empedu
3.       Usus

Jantung

Insang

            V. Kesimpulan
Setelah kami melakukan percobaan membedah ikan Cyprinus Carpio, kami menemukan organ – organ yang ada di ikan.
Organ di dalam ikan :
Ø  Kantung empedu : menyimpan empedu
Ø  Gelembung renang : alat untuk mengontrol perkembangan ikan dan  sebagai alat bantu supaya ikan dapat mengapung di air.
Ø  Hepatopankreas : gabungan dari hati dan pankreas, hati yang berfunggsi untuk mengambil sari-sari makanan didalam darah serta penghasil empedu, empedu berfungsi sebagai penawar atau penetralisir racun.
Ø  Usus : menyerap sari – sari makanan yang diperlukan oleh tubuh.
Ø  Jantung : mengatur sirkulasi darah
Ø  Insang : alat pernafasan pada ikan.
Organ di luar ikan :
Ø  Gurat sisi : untuk mengetahui besarnya arus air
Ø  Sirip : bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya
Ø  Sisik : pelindung kulit
Ø  Mata : untuk menangkap cahaya yang di konfersikan menjadi gambar di otak
Ø  Tutup insang : alat pelindung atau yang menutupi insang serta sebagai tempat untuk pertukaran oksigen dan keluar masuknya air saat ikan bernafas.

             VI. Dokumentasi


Ikan yang akan dibedah

Memulai pembedahan


Bagian dalam ikan 

Sabtu, 15 Maret 2014


(RESPIRASI HEWAN)

Laporan

disusun untuk memenuhi tugas praktikum Biologi kelas XI
                                        hari, tanggal          :    Senin, 11 Maret 2014
                                        guru pendamping : Fajar Adinugraha, S.Pd





oleh
           1.     Davis / 4 / XI IPA
           2.    Florencia / 6 / XI IPA
           3.    Gilbert/9/XI IPA
           4.    Mary/19/XI IPA





SMA CITRA KASIH JAKARTA

2014
I. Tujuan Praktikum

Menganalisis pemanfaatan oksigen pada hewan insekta.

II. Dasar Teori

Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar.
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.

·         Alat Respirasi pada Serangga

Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga danarthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangkaluar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yangberlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel
men punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebuttrakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.

·         Alat Pernapasan pada Katak

Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea)kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia

  
III. Alat dan Bahan

1.      Respirometer
2.      Larutan KOH 4% atau Kristal NaOH
3.      Larutan eosin
4.      Berbagai jenis serangga

IV. Cara Kerja

1.      Kami memeriksa respirometer untuk memastikan  di dalam respirometer tidak ada air.
2.      Lalu kami menetesi kapas degan KOH atau  Kristal NaOH. Setelah itu kapas dimasukkan  ke dalam botol respirometer. Jangan sampai terkena tangan, gunakan pinset.
3.      Kemudian kami menimbang insekta yang kami gunakan dan memasukannya ke dalam botol respirometer yang ditutup dan  tutup botol tersebut kami olesi dengan Vaseline agar tidak bocor.
4.      Respirometer kami  letakan di atas meja. Pada ujung pipa, kami tetesi dengan larutan eosin  menggunakan pipet. Sebelumnya, di bawah ujung pipa sudah kami alasi tissue / kapas agar eosin tidak tercecer.
5.      Kami mengamati mulai titik awal eosin, apakah ada gerakan dari eosin. Kami melakukan pengukuran setiap 1 menit hingga seluruhnya menjadi 5 menit. Kami mengulangi hal yang sama untuk 5 menit kedua dan 5 menit ketiga.
6.      Kalau masih ada waktu, percobaan ini dapat lakukan berulang kali dengan menggunakan jenis insekta yang lain.

V. Data/Hasil Pengamatan
No
Hewan
5 menit I
(menit ke -)
Rata
1
2
3
4
5
1
kodok
0.1
0.17
0.14
0.12
0.14
0.134
2
cicak
0.17
0.14
0.12
0.06
0.08
0.114


No
Hewan
5 menit II
(menit ke -)
Rata
1
2
3
4
5
1
kodok
0.17
0.21
0.13
0.12
0.12
0.15
2
cicak
0.18
0.05
0.07
0.17
0.05
0.104

No
Hewan
5 menit III
(menit ke-)
Rata
1
2
3
4
5
1
kodok
0.15
0.22
0.18
0.17
0.1
0.164
2
cicak
0.18
0.16
0.12
0.12
0.11
0.138


VI. Analisis Data

Jadi, dari praktikum yang telah dilakukan fungsi respirometer digunakan untuk menganalisis pemanfaatan oksigen pada hewan insekta. Dan fungsi dari KOH atau NaOH diletakan di dalam kapas adalah sebagai pengikat CO2 agar tekanan dalam respirometer menurun. Perbedaan hasil percobaan di setiap 5 menit dikarenakan aktivitas yang dilakukan hewan meningkat dan kadar oksigen di dalam menurun.

VII. Jawaban Pertanyaan

1.      Apa guna respirometer?

·         Respirometer adalah alat untuk menganalisis pemanfaatan oksigen pada hewan insekta .

2.      Apa fungsi KOH dan NaOH dalam praktikum ini?

·         Fungsi dari Kristal NaOH atau KOH pada percobaan ini yaitu sebagai pengikat CO2 agar tekanan dalam repirometer menurun . Jika tidak diikat maka tekanan parsial dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak bias bergerak . akibatnnya volume oksigennya yang dihirup serangga tidak bias diukur
3.      Adakah perbedaan jumlah oksigen pada 5 menit I,II, dan III? Mengapa?

·         Ya , karena tentunnya pada menit ke I , II , dan III insekta melakukan aktivitas seperti bergerak dalam botol sehingga memakan energi yang semakin banyak sehingga pernafasannya semakin cepat . Semakin lama kadar O2di dalam botol juga semakin menurun , sehingga frekuensi respirasi akan meningkat sebagai kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen

VIII. Kesimpulan

Jadi, setelah dilakukan percobaan didapat bahwa setiap hewan memiliki intensitas bernafas yang berbeda – beda. Sedangkan perbedaan hasil pengamatan dikarenakan aktivitas hewan dan menurunnya kadar oksigen dalam respirometer.
Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah hewan yang akan di pakai saat praktikum sebaiknya di siapkan oleh pihak sekolah sehingga siswa tidak susah payah mencari hewan yang akan digunakan saat praktikum.

IX. Daftar Pustaka

Dari situs :
2000. Sistem Respirasi pada Hewan. Online at http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0074%20Bio%202-8a.htm [diakses tanggal 15 Maret 2014]

Dosso Sang I. 2013. Praktikum Respirasi pada Serangga. Online at http://www.praktikumbiologi.com/2013/02/praktikum-respirasi-pada-serangga.html [diakses tanggal 14 Maret 2014]